Skripsi
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MANDI KASAI DALAM PERNIKAHAN BUJANG GADIS DI KELURAHAN SIDOREJO KOTA LUBUK LINGGAU.
Kata Kunci :Persepsi Masyarakat, Tradisi, Mandi Kasai, Kelurahan, Sidorejo
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mandi Kasai Dalam Pernikahan Bujang Gadis Di Kelurahan Sidorejo Lubuk Linggau. Permasalahan penelitian ini yaitu : (1) Apa yang melatarbelakangi masyarakat Kelurahan Sidorejo tetap mempertahankan tradisi mandi kasai dalam pernikahan bujang gadis Lubuk Linggau, (2) Bagaimana perkembangan tradisi mandi kasai dalam pernikahan bujang gadis Lubuk Linggau, (3) Bagaimana persepsi masyarakat Kelurahan Sidorejo terhadap tradisi mandi kasai dalam pernikahan bujang gadis Lubuk Linggau (4) Bagaimana dampak dari adanya tradisi mandi kasai dalam pernikahan bujang gadis bagi masyarakat Lubuk Linggau. Metode Penelitian : metode history atau metode sejarah dan metode survey, penulis juga menggunakan Pendekatan Geografi, Pendekatan Budaya, Pendekatan Sosiologi, Pendekatan Antropologi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu bersifat Deskriftif Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui Studi Kepustakaan. Teknik Analisis Data Lapangan dengan cara melakukan (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Angket, (4) Dokumentasi. Kesimpulan : (1) latar belakang masyarakat kelurahan Sidorejo tetap mempertahankan tradisi mandi kasai tidak terlepas dari peran pemerintah kota Lubuk Linggau serta kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan tradisi mandi kasai. (2) Perkembangan tradisi mandi kasai yaitu masih terjaga dan lestari sampai sekarang, ada satu hal yang signifikan yang terjadi terhadap perkembangan tradisi mandi kasai. Pada awal zaman nenek moyang masyarakat Lubuk Linggau, tradisi mandi kasai ini biasanya dilakukan oleh para bangsawan dan orang-orang terhormat kota Lubuk Linggau, namun seiring berjalannya waktu tradisi mandi kasai ini terus dilaksanakan oleh masyarakat kelas bawah maupun menegah sehingga menjadi suatu tradisi kuno yang masih dapat dirasakan sampai saat ini. 3) Persepsi masyarakat terhadap tradisi mandi kasai yaitu bahwa masyarakat kelurahan Sidorejo sedikit demi sedikit mulai mengerti arti dari pentingnya menjagah tradisi mandi kasai (4) Dampak dari adanya tradisi mandi kasai dalam pernikahan bujang gadis bagi masyarakat Lubuk Linggau terdiri dari tiga dampak dalam bidang sosial, budaya dan agama. Saran (1) Bagi pembaca dapat memahami tradisi mandi kasai, (2) Bagi mahasiswa jangan merasa puas dengan ilmu yang diberikan oleh pengajar, (3) Bagi pemerintah daerah Lubuk Linggau diharapkan dapat mengindahkan dan menjaga kebudayaan serta melestarikan tradisi mandi kasai (4) Bagi masyarakat kota Lubuk Linggau diharapkan tetap menjaga dan melestarikan tradisi mandi kasai
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain