Skripsi
ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA TINGKAT SMA/MA TAHUN 2016−2018 BERDASARKAN PERSPEKTIF HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS).
Kata Kunci: Analisis Soal, Soal UN Matematika, Higher Order Thinking Skill
Berdasarkan data hasil survei PISA, dapat diketahui bahwa selama enam kali keikutsertaan Indonesia pada survei PISA, Indonesia selalu masuk pada peringkat 10 besar terbawah. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia berusaha mengatasinya dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan Ujian Nasional yang memiliki kaitan erat dengan kualitas pendidikan. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan (1) memahami konsep matematika (2) menggunakan penalaran (3) memecahkan masalah (4) mengkomunikasikan gagasan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Kemudian dalam Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/MA dilakukan penambahan antara lain (6) memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika (7) melakukan kegiatan motorik menggunakan pengetahuan matematika dan (8) menggunakan alat peraga sederhana. Dalam ranah kognitif Bloom yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah analisis, sintesis, evaluasi atau menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal Ujian Nasional matematika IPA tingkat SMA/MA tahun 2016−2018 bila ditinjau dari perspektif Higher Order Thinking Skill (HOTS). Data dalam penelitian ini adalah soal tipe higher order thinking skill/kemampuan berpikir tingkat tinggi dan sumber data dalam penelitian ini adalah soal Ujian Nasional Matematika IPA SMA/MA tahun ajaran 2016−2018. Teknik Pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles dan Huberman. Setalah dilakukan analisis pada soal UN diketahui bahwa proses kognitif menganalisis (C4) hanya terdapat 15% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2015/2016, 15% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2016/2017 dan 22,5% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan proses kognitif mengevaluasi (C5) hanya terdapat 10% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2015/2016, 5% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2016/2017 dan 10% pada soal UN Matematika tahun ajaran 2017/2018. Masih rendahnya persentase Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada naskah soal Ujian Nasional (UN) Matematika yang dianalisis, maka secara keseluruhan naskah soal tersebut dapat dikatakan belum mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain